Rabu, 10 November 2010

Batik Warna Alam Lebih Aman Bagi Kesehatan

Bagi para pecinta dan kolektor batik, belum puas rasanya bila belum melengkapi koleksi batik dengan batik sutra warna alam. Dimana warna warni kain batik didapat dari bahan alami. Selain memiliki warna khas, kain batik ini juga dinilai lebih aman bagi tubuh pemakainya. Tak heran harga batik ini relatif lebih mahal dari batik biasa.

Batik warna alam punya daya tarik tersendiri bagi para pecintanya. Selain nyaman di pakai, batik warna alam juga aman bagi kesehatan pemakai, karena tidak menggunakan bahan pewarna kimia. Salah satu daerah yang akan mengembangkan batik jenis ini adalah kota pekalongan.

Musim kemarau dinilai sangat menunjang proses produksi karena proses pengeringan matahari lebih sempurna. Dibanding batik sintetis, pembuatan batik warna alam lebih rumit. Usai dikeringkan, bahan lebih dahulu dibersihkan dan dimasak menggunakan kayu bakar. Setiap satu kilogram bahan dicampur lima liter air membutuhkan waktu masak sekitar 40 menit.

Proses pewarnaan bahan alam ini juga tergolong rumit, perlu uji coba berulang kali untuk memperoleh warna kas. Meski demikian, warna bahan alami lebih kaya, sehingga perajin batik lebih leluasa berkarya.

Pewarna alam untuk batik berasal dari bahan tumbuhan, akar, kulit, daun dan batang kayu. Berbagai jenis tamanan bisa dimanfaatkan, antara lain daun alpokat, daun mangga, kulit mahoni dan akar pohon mengudu.

Biasanya warna alam itu lebih disukai oleh konsumen-konsumen yang memang sudah mengenal batik dan batik itu sendiri dari sejak dahulu sudah menggunakan warna alam. Jadi warna alam itu sudah digunakan oleh nenek moyang kita untuk membuat batik

Harga batik warna alam jauh berlipat hingga mencapai tiga kali lipat harga batik sintetis.harga per potong berkisar antara 300 ribu hingga 3 juta rupiah.Tergantung permintaan desain dan bahan kain yang digunakan. Pesanan batik warna alam biasanya datang dari Jakarta dan mancanegara seperti Perancis dan Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar