Rabu, 10 November 2010

Proses Pembuatan Batik




Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam(lilin) pada kain, pewarnaan, dan pelepasan lilin dari kain.
1.      Motif batik dibentuk dengan cairan lilin  dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain (ini yang dinamakan batik tulis, karena dikerjakan secara manual dan tradisional oleh seniman batik maka harganyapun relative lebih mahal). Saat ini proses pemberian malam ini dapat juga menggunakan cap, sehingga ada batik yang bernama batik cap (Batik cap ini dari segi harga relative lebih murah dibandingkan batik tulis). Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist).
2.      Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, sampai terbentuk warna yang diinginkan.
3.      Jika proses pemberian malam dan pemberian 1 warna selesai, maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan.
Ketiga proses berurutan diatas dilakukan untuk mendapatkan 1 warna batik, jika menghendaki 3 warna dalam 1 kain batik maka proses diatas dilakukan 3 kali, dimana untuk setiap tahapan lilin ditutupkan pada warna yang tidak dikehendaki.
Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.
Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, polyester, rayon dan bahan sintetis lainnya

1 komentar: